Mengenal apa itu Normalisasi Database
APA ITU NORMALISASI DATABASE?
Normalisasi database adalah proses desain database yang bertujuan untuk mengurangi redundansi data dan meminimalkan anomali data, sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan konsistensi database. Normalisasi dilakukan dengan memecah tabel besar menjadi beberapa tabel yang lebih kecil dan lebih spesifik, dan mengatur relasi antara tabel-tabel tersebut.
Adapun bentuk dari normalisasi pada database ini terdiri dari 9 bentuk pada ilmu basis data diantaranya adalah sebagai berikut:
- 1NF
- 2NF
- 3NF
- EKNF
- BCNF
- DKNF
- 4NF
- 5NF
- 6NF
Tahapan-Tahapan pada Normalisasi Database Proses normalisasi database terdiri dari beberapa tahap atau tingkat normalisasi, yaitu:
- First Normal Form (1NF) Pada tahap ini, setiap tabel harus mempunyai kunci utama yang unik dan tidak boleh ada atribut yang bersifat multivalue atau berkumpul dalam satu kolom. Dalam 1NF, setiap baris dalam tabel harus unik dan tidak ada nilai-nilai yang berulang.
- Second Normal Form (2NF) Pada tahap ini, tabel harus memenuhi syarat 1NF dan tidak ada atribut yang hanya sebagian tergantung pada kunci utama. Jika ada atribut yang hanya tergantung pada sebagian dari kunci utama, maka atribut tersebut harus dipindahkan ke tabel terpisah.
- Third Normal Form (3NF) Pada tahap ini, tabel harus memenuhi syarat 2NF dan tidak ada atribut yang transitif tergantung pada kunci utama. Atribut transitif adalah atribut yang bergantung pada atribut lain yang bukan kunci utama.
- Fourth Normal Form (4NF) Pada tahap ini, tabel harus memenuhi syarat 3NF dan tidak ada ketergantungan multivalued pada kunci utama. Ketergantungan multivalued terjadi ketika satu kunci utama dapat memiliki beberapa nilai untuk sebuah atribut.
- Fifth Normal Form (5NF) atau Normal Form Domain/Key (NF-DK) Pada tahap ini, tabel harus memenuhi syarat 4NF dan tidak ada ketergantungan join atau ketergantungan FD yang tidak bersifat trivial pada kunci utama. Ketergantungan join terjadi ketika kunci utama bergantung pada kunci utama lainnya. Ketergantungan FD yang tidak bersifat trivial terjadi ketika suatu atribut dapat ditentukan oleh atribut non-kunci yang bukan merupakan subset dari kunci utama. Setiap tahap normalisasi ini memperbaiki kelemahan desain database pada tahap sebelumnya dan memastikan bahwa database memiliki struktur yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih mudah dikelola. Namun, normalisasi tidak selalu harus dilakukan hingga tahap 5NF, tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas database yang dirancang.
Setiap tahap normalisasi ini memperbaiki kelemahan desain database pada tahap sebelumnya dan memastikan bahwa database memiliki struktur yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih mudah dikelola. Namun, normalisasi tidak selalu harus dilakukan hingga tahap 5NF, tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas database yang dirancang.
CONTOH PENGGUNAAN NORMALISASI
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan normalisasi:
1. Mengurangi Redundansi Data
Normalisasi digunakan untuk mengurangi redundansi data dalam basis data. Misalnya, dalam tabel pelanggan, alamat pelanggan mungkin terduplikasi di beberapa baris. Dengan normalisasi, data dapat dipindahkan ke tabel terpisah dan dihubungkan melalui kunci asing, sehingga mengurangi redundansi dan memudahkan pemeliharaan data.
2. Memastikan Integritas Data
Normalisasi dapat digunakan untuk memastikan integritas data dalam basis data. Dengan membagi data ke dalam tabel yang lebih kecil dan lebih terfokus, data menjadi lebih mudah dipelihara dan lebih mudah diperiksa untuk kesalahan.
3. Meningkatkan Kinerja Basis Data
Normalisasi dapat meningkatkan kinerja basis data karena tabel yang lebih kecil dan lebih terfokus memungkinkan query untuk dieksekusi dengan lebih cepat.
4. Meningkatkan Fleksibilitas
Normalisasi dapat meningkatkan fleksibilitas basis data. Misalnya, jika Anda ingin menambahkan bidang baru ke dalam tabel, Anda hanya perlu menambahkannya ke tabel yang sesuai dan mengubah skema basis data. Ini lebih mudah daripada menambahkan bidang ke semua tabel yang mungkin terpengaruh oleh perubahan.
5. Mencegah Duplikasi Data
Normalisasi juga dapat membantu mencegah duplikasi data dalam basis data. Dengan memecah data ke dalam tabel terpisah, Anda dapat memastikan bahwa setiap data hanya muncul satu kali, sehingga menghindari kesalahan dan masalah yang muncul akibat duplikasi data.
Komentar
Posting Komentar